Rabu, 22 Agustus 2012

Komputer Saku Bangsa Islam Di Abad Pertengahan




Bangsa-bangsa Islam di abad pertengahan ternyata sudah punya "komputer ajaib" yang bisa membantu mengetahui waktu dan posisi benda-benda di angkasa, membantu dalam pelayaran, mempertahakan keakuratan kalender, memperkirakan gerhana, bahkan mengukur bumi.

Komputer ini umumnya tidak besar, bentuknya bundar seperti jam saku dengan diameter 15 cm saja (ada beberapa yang dibuat dalam skala besar). Astrolab, demikian namanya.

Astrolab / nicolas.brodu.numerimoire.net


Astrolab merupakan peranti astronomi yang paling penting sebelum era teleskop muncul. Ilmuwan abad pertengahan di Timur Tengah, khususnya bangsa Islam telah menggunakan alat ini untuk berbagai hal, seperti tertulis di awal artikel.

Astrolab secara prinsip sebenarnya sudah ada sejak sekitar 150 SM. Namun, bentuk fisiknya baru muncul kira-kira 400 M. Alat ini menjadi bagian penting di periode Islam sejak tahun 800 M.

Astrolab terdiri dari sebuah model langit yang tertera pada lempeng logam melingkar. Di sekliling lingkar luar lempeng logam itu terukir skala derajat, atau kadang penanda waktu. Jarum penunjuk yang bisa diputar (alidad) digunakan untuk menentukan ketinggian suatu bintang ketika peranti ini diangkat setinggi lengan yang teracung. Hasilnya kemudian terbaca pada ukuran berskala.
republika.co.id


Dengan astrolab ini, penggunannya juga bisa mengenali bintang-bintang, memprediksi kapan matahari terbit dan tenggelam setiap hari, menentukan jarak ke Mekah, menyurvei tanah, menghitung tinggi objek, hingga.... berlayar!

Tak heran, bangsa-bangsa Islam masa itu menjadi petualang tangguh baik di darat atau laut. Lewat merekalah, akhirnya astrolab diperkenalkan kepada bangsa Eropa melalui Spanyol (Moor).

Meskipun bangsa Yunani dulu sudah meyakini bentuk bumi adalah bulat, entah mengapa pada perkembangannya bangsa-bangsa di Eropa lebih menerima pendapat soal bumi yang datar. Mata mereka mulai terbuka setelah Copernicus dan Galileo-Galilei memberi pembuktian soal bumi bulat.

Padahal dalam Perjanjian Lama, kitab suci umat Kristen sendiri sudah menulis tentang bumi itu bulat. Demikian juga Quran meyakini bentuk bumi pun bulat.

Ilmuwan-ilmuwan muslim membukitkan iman mereka dengan penyelidikan lanjut, diantaranya melalui astrolab ini.

Sekitar abad 9 M, saat bangsa Islam menguasai separuh dunia, naskah-naskah ilmiah seperti karya astronom Yunani Ptolemeus diterjemahkan ke bahasa Arab. Dinasti Abbasiyah juga mendapatkan naskah-naskah Sansekerta yang kaya akan informasi tentang matematika, astronomi, dan ilmu pengetahuan lainnya.
Observatorium juga banyak dibangun di kota-kota tempat peradaban Islam berada. Di tempat ini, para ilmuwan memiliki berbagai alat paling canggih masa itu seperti astrolab, kuadran, sekstan, dan jam matahari.

Penetapan Mekah sebagai kiblat mendorong cendikiawan Muslim mempelajari ilmu falak. Sejak abad 13, banyak masjid dibangun memperkerjakan seorang astronom profesional (muwaqqit) sehingga bisa menentukan arah kiblat secara tepat. Lagi-lagi, komputer saku astrolab jadi panduan utama.
yolanitaseptiana.blogspot.com

Tidak itu saja, ilmuwan Muslim bisa menentukan tanggal dan hari-hari raya untuk ibadah berdasar pengamatan pada peredaran bulan dan matahari, dan mereka juga bisa membantu orang yang akan naik haji merencanakan rute perjalanan paling efisien ke Mekah.
Ini satu contoh ilmu mutakhir yang hingga kini diakui kebenarannya:

Tahun 1031, Abu Raihan al-Biruni sudah menyebutkan kemungkinan bahwa planet-planet berotasi mengikuti orbit yang elips, bukan bulat.
Mengukur Bumi

Ekspansi Islam ke berbagai belahan bumi menciptakan pembuatan peta bumi ini, termasuk pembuatan globe. Para pembuat peta berupaya keras melakukan pengukuran yang akurat.

Khalifah al-Makmun pernah mengutus dua tim survei ke Gurun Siria dilengkapi astrolab serta tongkat dan tali pengukur. Dua tim tersebut berjalan berlawan arah hingga mereka mengamati satu derajat perubahan ketinggian Bintang Utara. Hasil perhitungan mereka menunjukkan bahwa jarak yang mereka tempuh sama dengan satu derajat garis Lintang, atau 1/360 keliling bumi.

Monumen astrolab di Dubai / sciencephoto.com


Jadi, setelah dikalkulasi, keliling bumi dari kutub ke kutub adalah 37,369 kiometer. Perhitungan ini sangat mendekati dengan hasil teknologi modern jaman sekarang, yakni 40,008 kilometer!

Maka kesimpulannya, tak menutup kemungkinan bila peradaban bangsa Islam saat jaya dulu menyebar hingga ke ujung-ujung bumi, dan bahkan (boleh jadi) sampai ke Amerika.


Sumber:
Awake! Magazine
astrolabes


sumber :http://www.apakabardunia.com/2012/08/komputer-saku-bangsa-islam-di-abad.html

Jumat, 10 Agustus 2012

Cinta Adalah


Aku adalah malam yang tersedu dalam kelam
Yang membasah tanpa ada yang memandang
Yang menyinari dengan rembulan
Tapi tiada kesan ketika pagi menjelang
Aku berharap dengan cinta
Berbicara kepada cinta
Meminta untuk cinta
Dan hanya karena cinta
Bohong, jika cinta itu menyakiti
Dusta, jika cinta itu menyusahkan
Cinta adalah memberi
Tapi aku belum memiliki apa-apa untuk diberi
Mungkin itulah jadinya segala pinta, harap, dan kata jadi tiada makna
Sehingga tiada tertanam dan tumbuh indah dipandang
Cinta tak akan berkata bahwa ia tengah terluka
Karena cinta hanyalah mencinta, bukan berkeluh kata
Tapi cinta adalah bahasa hati, bahasa mata, bahasa tubuh
Yang dengan cinta juga seharusnya dapat tersentuh
Cinta bukanlah lelah letih di dapur,
di sumur,
dan di kasur
Cinta adalah ketaatan terhadap cinta
Seperti indahnya Kalamullah yang tersurat dalam kitab-Nya,
“… Jika kamu mencintai Allah, ikutilah aku …”
Ya Rabb…
Limpahkanlah kepada kami sebuah cinta yang mentaati cinta
Cinta yang berkata dengan cinta
Cinta yang menuju cinta
Cinta yang menebarkan maslahat  bagi cinta
Sebaik-baik cinta seperti dalam curahan kalam-Nya
Amin.....

Kamis, 09 Agustus 2012

Temani Lebaran Konsumen, AHM Siapkan Layanan Terpadu di AHASS



Jakarta - Sebagai salah satu rangkaian menyambut Ramadhan dan Lebaran 1433 H, PT Astra
Honda Motor (AHM) menggelar program layanan purna jual “Indahnya Lebaran Bersama AHASS”
untuk memastikan kondisi terbaik sepeda motor konsumen.
Selain menggelar Sirkuit Ramadhan sepanjang bulan Ramadhan dan mendukung aktifitas mudik
ke kampung halaman melalui Mudik-Balik Bareng Honda, AHM bersama Main Dealer di
sepanjang jalur mudik berupaya mendukung aktifitas Lebaran konsumen dengan menyiapkan
layanan purna jual khusus untuk melayani konsumen selama musim Lebaran. Program ini
diselenggarakan selama periode 1-31 Agustus 2012.
Sebanyak 2.277 Astra Honda Authorized Service Station (AHASS) yang tersebar di 8 provinsi
siap melayani konsumen Honda selama libur Lebaran. Delapan provinsi tersebut meliputi
Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, dan Bali.
General Manager Technical Service Division Wedijanto Widarso mengatakan program ini
merupakan bentuk kepedulian AHM dan jaringan Main Dealernya terhadap keselamatan,
keamanan, dan kenyamanan pengendara sepeda motor Honda dalam beraktifitas bersama
keluarga di bulan Ramadhan dan menikmati kebahagiaan selama Lebaran.
“Kami ingin memastikan sepeda motor Honda dapat menemani pengendaranya bersama
keluarga dalam bersilahturahmi. Program ini dimulai sebelum periode mudik agar masyarakat
dapat memastikan kendaraannya dalam kondisi optimal sebelum digunakan beraktifitas di
Lebaran. Kami baru menutup program ini di akhir bulan Agustus agar masyarakat dapat
memeriksakan kembali kendaraannya setelah digunakan beraktifitas selama Lebaran.”
Dalam program purna jual ini, konsumen mendapat kesempatan pengecekan fitur Safety secara
gratis untuk setiap penggantian AHM Oil di AHASS. Pemeriksaan fitur Safety tersebut meliputi
setel rem, setel rantai, periksa lampu, periksa tekanan angin ban. Selain itu, setiap pembelian
ban dalam atau pun ban luar di AHASS akan mendapatkan diskon sebesar 15%.
Posko Siaga
Selain program “Indahnya Lebaran Bersama AHASS” yang digelar sepanjang bulan Agustus,
melalui Bale Santai Honda (BSH), tim teknis Honda pun siap membantu masyarakat pengguna
sepeda motor selama periode Lebaran 16-23 Agustus 2012 dari Lampung hingga Bali.
Sebanyak 23 lokasi BSH yang terdiri dari 18 Posko 24 jam nonstop dan 5 AHASS Siaga 16 jam
dengan waktu operasi 07.00-23.00 setiap hari siap melayani semua tipe dan merk sepeda
motor yang membutuhkan bantuan secepatnya untuk memperlancar aktifitas ber-Lebaran.
Selama program ini berlangsung, para mekanik di Posko Honda dan AHASS Siaga tersebut siap
membantu pengguna sepeda motor Honda yang mengalami gangguan pada kendaraannya atau
emergency dan gratis biaya jasa perbaikan.
“Kami berharap keseluruhan program purna jual ini dapat mendukung aktifitas masyarakat
dalam menjalankan ibadah dan bersilahturahmi bersama keluarga. Pesan utama kami, pastikan
kendaraan yang digunakan selalu dalam kondisi optimal yang aman dan nyaman,” tutup
Wedijanto.